Rabu, 29 Oktober 2014

Bangers Junction



BJ Amigos merupakan salah satu tempat makan yang terletak di belakang masjid agung Al-Azhar kebayoran baru. Sejak tahun 2007, tempat makan  yang apabila dilihat sekilas dengan kasat mata seperti tempat makan pinggir jalan pada umumnya, berhiasikan dengan tenda berwarna jingga dan spanduk bewarkan kuning berisikan  penjelasan tentang makanan apa saja yang dijual. Menariknya tempat ini adalah, dengan hiasan seadanya tempat makan ini dapat menjadi tempat sebuah komunitas yang dikenal dengan nama Bangers untuk berkumpul dan nongkrong untuk menghabiskan waktu pada saat malam minggu. Karena alasan tersebutlah,  tempat ini dipilih untuk menjadi salah satu objek penelitian. 
Name                                            : BJ AMIGOS
Opening Time                               : 14.00 – 22.00 (Weekdays)
   15.00 – 03.00 (Weekend)
Number Of Attraction      `           : 75 Visitors ( Avarage)
Geographic Location                    : Jalan Raden Patah, Kebayoran Baru, Jakarta   Selatan, Jakarta 12110 Indonesia
Cost and Price their Offering      : Rp.3.000 – Rp. 15.000
Target Market                             : Jakarta Selatan_SES A_Social Bonding

Selain mengamati tempat ini, dilakukan juga wawancara terhadap pihak management yang juga berperan sebagai penjual. Selama berjualan kurang lebih 7 tahun, banyak pengalaman yang dirasakan oleh orang madura yang akrab disapa dengan bang jaenal. Selama wawancara, penjual yang memiliki 2 anak ini banyak bercerita mengenai bagaiamana dirinya melayani sebuah komunitas yang secara rutin, datang untuk menghabiskan waktu malam minggu mereka. salah satu aktifitas yang sering dilakukan oleh laki-laki yang berumur 35 tahun untuk membuat para anggota komunitas tetap nongkrong disana adalah dengan ikut nongkrong dan bercerita tentang pengalaman-pengalaman yang pernah dilaluinya semasa muda.
Dalam penelitian kali ini, kami mencoba untuk mengidentifikasi apa saja permasalahan yang dihadapi. Berdasarkan hasil wawancara dengan penjual, kami menemukan bahwa masalah yang cukup berat dihadapi adalah ketika komunitas Bangers menghadapi masalah dengan komunitas lainnya
“kalo masalah barang jualan sih ngga ada. ya paling kalo jualan sisa, tapi jarang sih. kalo masalah pas selama gue jualan disini sih paling pas kalo bangers lagi masalah sama chivas, soalnya gue harus kan kalo malem emang sama anak bangers, tapi kan kalo siang gue ketemu sama anak-anak chivas, jadi kalo bangers sama chivas lagi masalah ya paling anak-anak chivas ngga dateng lagi ke warung gue kalo siang”
Dari penjelasan diatas, terlihat bahwa jaenal menggunakan basis komunitas untuk meramaikan tempat makan yang ia miliki. Tetapi, hal tersebut bisa juga menjadi bumerang bagi BJ Amigos, apabila terlihat sifat pilih kasih terhadap salah satu komunitasnya sehingga berdampak pada penjualan tempat makan tersebut.
Keakraban bang jaenal dengan komunitas Bangers, juga berdampak terhadap bagaiamana dirinya mendapatkan dan melayani konsumen lain yang tidak tergabung dalam komunitas Bangers. Dirinya menjelaskan
“ya biasanya sih, anak-anak suka pesen makanan kalo lagi bikin acara diluar. Misalnya adan nih, mau bikin acara di Ricma, butuh makanan buat panitianya, ya biasanya pesen ke gue juga. Terus kalo misalnya ada orang tua dari anak-anak bangers kan gue jadi bisa nyapa dan ajak ngobrol tentang anaknya”
Berdasarkan penjelasan bang jaenal dalam wawancara yang dilakukan, terlihat bahwa komunitas tidak hanya memiliki dampak negatif terhadap warung yang dimiliki, tapi memiliki dampak positif terhadap pemasukan dari tempat makan tersebut. Dengan kehadiran komunitas tersebut juga menjadi salah satu alasan warung ini terus dipertahankan hingga 7 tahun.
Selain melakukan wawancara dengan pihak penjual, dilakukan juga wawancara terhadapa salah satu anggota dari komunitas Bangers. pada saat dikunjungi sekitar pukul 19.00, BJ Amigos terlihat sepi, tidak ada suasana yang menunjukan bahwa tempat ini memang tempat sebuah komunitas untuk berkumpul dan nongkrong. Setelah menunggu kurang lebih satu jam, sudah mulai terlihat satu sampai dua orang berdatangan secara bergantian, dan pada saat itu lah intervieweer mulai mencoba untuk berinteraksi dengan komunitas tersebut. Setelah bernegosiasi, salah satu anggota komunitas bersedia untuk di wawancara.
Pada saat melakukan wawancara, laki-laki yang bernama billy ini menjelaskan bahwa satu-satunya alasan dirinya pergi ketempat ini adalah karena adanya anggota bangers lainnya.
“gue sih kesini gara-gara emang udah biasa tempat anak-anak bangers ngumpul aja. Udah kebiasa gitu sih, hampir tiap minggu kesini. Terus mungkin juga karena gue jomblo kali ya, makanya gue ketemu sama anak-anak disini. Soalnya emang yang biasanya dateng kesini tuh yang jomblo..ya ada juga sih yang ngga jomblo, tapi biasanya abis nganterin cewe nya balik, baru deh balik lagi kesini”
Apabila dilihat dari kutipan diatas, ada dua alasan yang menjadi faktor pendorong para anggota komunitas untuk nongkrong di BJ Amigos, yaitu karena adanya komunitas itu sendiri yang dapat meningkatkan keakraban antar komunitas, dan status hubungan yang dipredikatkan dengan “single” sehingga tidak ada tuntutan kewajiban dari pacarnya untuk menghabiskan waktu luang di malam minggu
               
Setelah mengetahui apa saja faktor pendorong, wawancara dilanjutkan untuk mengetahui apa saja aktifitas yang dilakukan, laki-laki yang duduk di salah satu bangku universitas pelita harapan menjelaskan bahwa aktiftias yang dilakukan berbagai macam, dari melakukan gosip ala laki-laki, bertukar pandangan tentang dunia politik dan ekonomi, serta mengkonsumsi minuman berakhol.
“biasanya sih ya cuma ngobrol-ngobrol aja, paling ngomongin tentang cewe, atau juga ngomongin kondisi politik dan ekonomi, tapi ya kalo udah malem anak-anak pengen minum-minum, ya kita juga minum-minum. Tapi ya harus tau batesan juga, at least ada yang ngga minum lah kalo kita mau minum-minum”
Seperti aktiftias nongkrong pada umumnya, aktiftias yang dilakukan adalah membuat sebuah diskusi untuk meningkatkan keterikatan antar anggota komunitas, selain itu diskusi tersebut juga berguna untuk menambah pengetahuan serta cara pandang dalam melihat sebuah persitiwa. Selain itu, billy juga menjelaskan mengenai pengalaman yang cukup berkesan pada saat nongkrong di BJ Amigos
“kalo paling berkesan sih waktu ada temen gue yang ulang tahun, ya biasa lah dikerjain gitu, di ceplokin sampe di kencingin, tapi ya itu asiknya...”
Dari salah satu cerita salah satu anggota komunitas yang resmi masuk pada saat tahun 2006, bahwa pengalaman yang berkesan adalah aktifitas yang dilakukan secara bersama-sama untuk merayakan ulang tahun dari salah satu anggota komunitasnya.
Setelah mendapatkan penjelasan dari billy selaku anggota komunitas yang dalam hal ini juga berperan sebagai pengunjung tetap, dan bang jaenal yang berperan sebagai penjual, kami mendapatkan sebuah informasi bahwa BJ Amigos memiliki makna yang cukup dalam bagi anggota komunitas bangers, tidak hanya sebagai tempat nongkrong, tapi sudah menjadi rumah kedua. Rumah yang diisi dengan orang- orang yang memiliki latar belakang berbeda tetapi memiliki kesamaan ketertarikan dan starus. Rumah yang dapat membuka cara pandang untuk orang-orang yang sudah berkali-kali berkunjung ke rumah tersebut, dan rumah yang terbuka untuk siapapun.
Berdasarkan hasil analisa service blueprinting yang telah dilakukan, di temukan sebuah gap pada saat proses konsumen memesan makanan, karena jaenal tidak selalu membawa stock yang berkecukupan untuk full satu hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar