BJ
Amigos merupakan salah satu tempat makan yang terletak di belakang masjid agung
Al-Azhar kebayoran baru. Sejak tahun 2007, tempat makan yang apabila dilihat sekilas dengan kasat
mata seperti tempat makan pinggir jalan pada umumnya, berhiasikan dengan tenda
berwarna jingga dan spanduk bewarkan kuning berisikan penjelasan tentang makanan apa saja yang
dijual. Menariknya tempat ini adalah, dengan hiasan seadanya tempat makan ini
dapat menjadi tempat sebuah komunitas yang dikenal dengan nama Bangers untuk
berkumpul dan nongkrong untuk menghabiskan waktu pada saat malam minggu. Karena
alasan tersebutlah, tempat ini dipilih
untuk menjadi salah satu objek penelitian.
Name : BJ
AMIGOS
Opening
Time : 14.00
– 22.00 (Weekdays)
15.00 – 03.00 (Weekend)
Number Of Attraction ` : 75 Visitors (
Avarage)
Geographic Location : Jalan Raden
Patah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,
Jakarta 12110 Indonesia
Cost and Price their Offering : Rp.3.000 – Rp. 15.000
Target Market :
Jakarta Selatan_SES A_Social Bonding
Selain mengamati tempat ini, dilakukan juga
wawancara terhadap pihak management yang juga berperan sebagai penjual. Selama
berjualan kurang lebih 7 tahun, banyak pengalaman yang dirasakan oleh orang
madura yang akrab disapa dengan bang jaenal. Selama wawancara, penjual yang
memiliki 2 anak ini banyak bercerita mengenai bagaiamana dirinya melayani
sebuah komunitas yang secara rutin, datang untuk menghabiskan waktu malam
minggu mereka. salah satu aktifitas yang sering dilakukan oleh laki-laki yang
berumur 35 tahun untuk membuat para anggota komunitas tetap nongkrong disana
adalah dengan ikut nongkrong dan bercerita tentang pengalaman-pengalaman yang
pernah dilaluinya semasa muda.
Dalam penelitian kali ini, kami mencoba untuk
mengidentifikasi apa saja permasalahan yang dihadapi. Berdasarkan hasil
wawancara dengan penjual, kami menemukan bahwa masalah yang cukup berat
dihadapi adalah ketika komunitas Bangers menghadapi masalah dengan komunitas
lainnya
“kalo masalah barang jualan sih ngga ada. ya paling kalo jualan sisa,
tapi jarang sih. kalo masalah pas selama gue jualan disini sih paling pas kalo
bangers lagi masalah sama chivas, soalnya gue harus kan kalo malem emang sama
anak bangers, tapi kan kalo siang gue ketemu sama anak-anak chivas, jadi kalo
bangers sama chivas lagi masalah ya paling anak-anak chivas ngga dateng lagi ke
warung gue kalo siang”
Dari penjelasan diatas, terlihat bahwa jaenal
menggunakan basis komunitas untuk meramaikan tempat makan yang ia miliki.
Tetapi, hal tersebut bisa juga menjadi bumerang bagi BJ Amigos, apabila
terlihat sifat pilih kasih terhadap salah satu komunitasnya sehingga berdampak
pada penjualan tempat makan tersebut.
Keakraban bang jaenal dengan komunitas Bangers,
juga berdampak terhadap bagaiamana dirinya mendapatkan dan melayani konsumen
lain yang tidak tergabung dalam komunitas Bangers. Dirinya menjelaskan
“ya biasanya sih, anak-anak suka pesen makanan kalo lagi bikin acara
diluar. Misalnya adan nih, mau bikin acara di Ricma, butuh makanan buat
panitianya, ya biasanya pesen ke gue juga. Terus kalo misalnya ada orang tua
dari anak-anak bangers kan gue jadi bisa nyapa dan ajak ngobrol tentang anaknya”
Berdasarkan penjelasan bang jaenal dalam
wawancara yang dilakukan, terlihat bahwa komunitas tidak hanya memiliki dampak
negatif terhadap warung yang dimiliki, tapi memiliki dampak positif terhadap
pemasukan dari tempat makan tersebut. Dengan kehadiran komunitas tersebut juga
menjadi salah satu alasan warung ini terus dipertahankan hingga 7 tahun.
Selain melakukan wawancara dengan pihak penjual,
dilakukan juga wawancara terhadapa salah satu anggota dari komunitas Bangers.
pada saat dikunjungi sekitar pukul 19.00, BJ Amigos terlihat sepi, tidak ada
suasana yang menunjukan bahwa tempat ini memang tempat sebuah komunitas untuk
berkumpul dan nongkrong. Setelah menunggu kurang lebih satu jam, sudah mulai
terlihat satu sampai dua orang berdatangan secara bergantian, dan pada saat itu
lah intervieweer mulai mencoba untuk berinteraksi dengan komunitas tersebut.
Setelah bernegosiasi, salah satu anggota komunitas bersedia untuk di wawancara.
Pada saat melakukan wawancara, laki-laki yang
bernama billy ini menjelaskan bahwa satu-satunya alasan dirinya pergi ketempat
ini adalah karena adanya anggota bangers lainnya.
“gue sih kesini gara-gara emang udah biasa tempat anak-anak bangers
ngumpul aja. Udah kebiasa gitu sih, hampir tiap minggu kesini. Terus mungkin
juga karena gue jomblo kali ya, makanya gue ketemu sama anak-anak disini.
Soalnya emang yang biasanya dateng kesini tuh yang jomblo..ya ada juga sih yang
ngga jomblo, tapi biasanya abis nganterin cewe nya balik, baru deh balik lagi
kesini”
Apabila dilihat dari kutipan diatas, ada dua
alasan yang menjadi faktor pendorong para anggota komunitas untuk nongkrong di
BJ Amigos, yaitu karena adanya komunitas itu sendiri yang dapat meningkatkan
keakraban antar komunitas, dan status hubungan yang dipredikatkan dengan “single”
sehingga tidak ada tuntutan kewajiban dari pacarnya untuk menghabiskan waktu
luang di malam minggu
Setelah mengetahui apa saja faktor pendorong,
wawancara dilanjutkan untuk mengetahui apa saja aktifitas yang dilakukan,
laki-laki yang duduk di salah satu bangku universitas pelita harapan
menjelaskan bahwa aktiftias yang dilakukan berbagai macam, dari melakukan gosip
ala laki-laki, bertukar pandangan tentang dunia politik dan ekonomi, serta
mengkonsumsi minuman berakhol.
“biasanya sih ya cuma ngobrol-ngobrol aja, paling ngomongin tentang
cewe, atau juga ngomongin kondisi politik dan ekonomi, tapi ya kalo udah malem
anak-anak pengen minum-minum, ya kita juga minum-minum. Tapi ya harus tau
batesan juga, at least ada yang ngga minum lah kalo kita mau minum-minum”
Seperti aktiftias nongkrong pada umumnya,
aktiftias yang dilakukan adalah membuat sebuah diskusi untuk meningkatkan
keterikatan antar anggota komunitas, selain itu diskusi tersebut juga berguna
untuk menambah pengetahuan serta cara pandang dalam melihat sebuah persitiwa.
Selain itu, billy juga menjelaskan mengenai pengalaman yang cukup berkesan pada
saat nongkrong di BJ Amigos
“kalo paling berkesan sih waktu ada temen gue yang ulang tahun, ya
biasa lah dikerjain gitu, di ceplokin sampe di kencingin, tapi ya itu
asiknya...”
Dari salah satu cerita salah satu anggota
komunitas yang resmi masuk pada saat tahun 2006, bahwa pengalaman yang berkesan
adalah aktifitas yang dilakukan secara bersama-sama untuk merayakan ulang tahun
dari salah satu anggota komunitasnya.
Setelah mendapatkan penjelasan dari billy selaku
anggota komunitas yang dalam hal ini juga berperan sebagai pengunjung tetap,
dan bang jaenal yang berperan sebagai penjual, kami mendapatkan sebuah
informasi bahwa BJ Amigos memiliki makna yang cukup dalam bagi anggota
komunitas bangers, tidak hanya sebagai tempat nongkrong, tapi sudah menjadi
rumah kedua. Rumah yang diisi dengan orang- orang yang memiliki latar belakang
berbeda tetapi memiliki kesamaan ketertarikan dan starus. Rumah yang dapat
membuka cara pandang untuk orang-orang yang sudah berkali-kali berkunjung ke
rumah tersebut, dan rumah yang terbuka untuk siapapun.
Berdasarkan hasil analisa service blueprinting
yang telah dilakukan, di temukan sebuah gap pada saat proses konsumen memesan
makanan, karena jaenal tidak selalu membawa stock yang berkecukupan untuk full
satu hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar